Jumat, 26 November 2010

Oops!! Gue Bohong Lagi…

Mulutmu harimaumu, adalah sebuah ungkapan yang mungkin sudah sering kita dengar. Padahal artinya dalem, lho… Kira-kira maknanya berisi peringatan untuk berhati-hati dalam berbicara. Apalagi omonganmu mengandung kebohongan! Bisa jadi omonganmu bisa balik menerkam kamu sendiri. Makanya, ungkapan ini bener-bener pas dengan kehidupan sehari-hari kita. Yang bisa di bilang nggak jauh dari yang namanya bohong.

Kalian perlu tahu, kalau bohong tuh, bisa jadi keterusan, lho. Yang namanya bohong, bisa jadi hal yang kita anggap biasa dan wajar, sepanjang kebohongannya masuk akal dan bisa diterima. Padahal bohong itu sama sekali nggak oke, nggak boleh di biasain. Ubah pikiran kamu kalau kamu menganggap bahwa bohong adalah hal biasa. Buat cewek-cewek, kadang bohong di jadikan bumbu dalam obrolan sehari-hari.

Pernah punya temen yang suka cerita bohong? Atau malah justru kita sendiri yang suka bohong? Rumit, deh! Kadang seseorang ingin lebih diakui oleh teman-teman, saat dia membumbui cerita kita dengan kebohongan. Asal tahu aja, kebohongan pertama bakal diikuti oleh kebohongan berikutnya. Dan bisa jadi temen-temen bakal menjauh dari kita. Dijamin, deh… kita gak bakal nyaman dengan kebohongan kita itu. Lalu, kenapa ya penyebab seseorang suka berbohong?

Seseorang yang suka berbohong biasanya mempunyai alasan psikologis. Ciri-ciri pembohong, dapat dilihat dari kebiasaan sehari-hari, kok! Mereka nggak punya kepribadian yang kuat dan sukanya meniru-niru penampilan orang. Intinya, para pembohong ini mudah sekali terbawa arus. Kebohongan ini biasanya dilakukan agar si pembohong bisa melarikan diri dari masalah yang sebenernnya harus dihadapinya. Doi memilih berbohong biar nggak menanggung konsekuensi yang mesti dihadapinya dari masalah sebenernya sehingga doi kelihatan lebih baik. Sebaliknya, seseorang yang punya rasa penghargaan diri yang baik terhadap dirinya sendiri nggak bakal merasa perlu untuk berbohong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar